Que Sera Sera

Masih ingat tentang post saya yang berjudul Drama pagi Hari? Di akhir tulisan saya mengatakan bahwa saya akan membahas tentang mainan kuda-kudaan itu. Sebenarnya bukan mainan kuda-kudaannya yang ingin saya bahas tetapi tentang lagu anak-anak yang diputar setiap kuda-kudaan itu bergerak.

Lagu yang paling sering diputar (si emang sepertinya masih memakai kaset) oleh si emang adalah lagu Becak milik Ibu Kasur. Saya sendiri tidak tahu penyanyinya siapa, suaranya renyah dan tinggi. Tapi liriknya seperti ini,

Saya mau tamasya, berkeliling-keliling kota
Hendak melihat-lihat keramaian yang ada

Saya panggilkan becak, kereta tak berkuda
Becak, becak, tolong bawa saya

Saya duduk sendiri dengan mengangkat kaki
Melihat dengan aksi, ke kanan dan ke kiri

Lihat becakku lari, bagai takkan berhenti
Becak, becak, jalan hati-hati.

Lagu ini memang pas untuk diputar, karena si anak yang naik kuda-kudaan memang sedang merasa bertamasya berkeliling kota. Sambil disuapi oleh ibunya tentunya.

Saya (dan generasi saya) mengenal banyak lagu anak-anak, karena masa kecil saya adalah zaman keemasan lagu anak-anak. Zaman saya, lagu-lagu Ibu Kasur, Chicha Koeswoyo, dan Adi Bing Slamet mungkin sudah lewat, tapi generasi penerusnya masih sangat berjaya dan menjadi legenda sampai sekarang. Joshua, Trio Kwek-kwek, Melissa (ingat lagu Abang Tukang Bakso kan?), dan Enno Lerian adalah penyanyi-penyanyi cilik yang lagu-lagunya masih diingat.

Sebenarnya… bukan tentang lagu anak-anak juga yang ingin saya tulis (duh, gimana sih ini, kok tulisannya makin ga jelas). Tapi saya ingin cerita tentang dua buah lagu yang sering sekali disenandungkan oleh ibu saya sewaktu saya kecil. Lagunya bukan lagu anak-anak, tetapi lagu lawas yang soothing sekali untuk didengarkan berjudul Que Sera sera dan Mother How Are You Today. Mungkin terdengar sedikit aneh ya, tetapi ibu saya adalah seorang guru bahasa Inggris di sebuah SMP, dan lagu-lagu bahasa inggris yang mudah dah easy listening adalah salah satu metode beliau kala mengajar. Kami putra putri beliau adalah kelinci percobaannya.

Saya waktu kecil memiliki siklus sakit yang periodik. Rata-rata setiap 6 bulan sekali saya jatuh sakit yang biasanya diwarnai dengan demam tinggi sampai saya berhalusinasi. Anehnya, halusinasinya selalu sama dan saya masih bisa mengingatnya sampai sekarang. Susah untuk dilukiskan, tetapi seperti berada di ruangan yang pengap, mengerikan, dan saya dikerubuti oleh makhluk-makhluk berambut panjang yang bertumpuk tumpuk diatas tubuh hingga saya sulit bergerak dan bernafas. Kalau sudah begini, maka saya akan sulit tidur.ย Agar dapat tidur, maka ibu akan mengisik-isik punggung saya sambil menyenandungkan salah satu lagu itu.

When I was just a little girl
I asked my mother what will I be
Will I be pretty will I be rich
Here’s what she said to me

Que Sera Sera
Whatever will be will be
The future’s not ours to see
Que Sera Sera
What will be will be….

Lucu juga karena saya anak laki-laki, tetapi it doesn’t matter, asalkan saya bisa tertidur pulas. Saking seringnya beliau menyenandungkan lagu Que Sera Sera, sampai-sampai lagu itu menempel kuat sekali di ingatan dan menjadi mantra saya. Menurut saya lagu itu menasihatkan untuk berusaha sebaik-baiknya dan bercita-cita setinggi-tingginya, namun hasil itu bukan milik kita, tetapi pemberian dari Gusti Allah. Oleh karenanya, setelah berusaha maka dipasrahkan saja. Whatever will be will be. Kalu saya sedang memiliki masalah, gundah, dan sulit untuk berfikir jernih, maka tiba-tiba lagu itu akan muncul dan menenangkan hati saya.

Que Sera Sera
Whatever will be will be…

Selamat malam. Terima kasih sudah mau mendengarkan (membaca).

PS,
Bagi yang penasaran seperti apa lagu Que Sera Sera dan Mother How Are You Today, saya nemu video klipnya di Youtube,

  • Mother How Are You Today by Maywood

5 Comments

  1. Posted Mei 10, 2010 at 7:03 am | Permalink | Balas

    Gw juga sering denger lagu ini, mungkin gara2 dulu nyokap sering nyetel “tembang kenangan” (acara tipi), jadi aja banyak tau lagu2 jadul..
    Lagunya emang bagus kok piq, ampe dijadiin lagu iklan semen. Gw baru bener2 cari liriknya setelah liat di iklan semen, yang nyanyi suaranya manis banged^^

    • Posted Mei 10, 2010 at 6:18 pm | Permalink | Balas

      tembang kenangan.. bukan album minggu ya? ๐Ÿ˜€

      iklan Holcim itu ya, aku juga suka. emang lucu suaranya, tapi sebenernya ga cocok karena arti harfiah Que Sera Sera itu ‘whatever will be will be’. kalau bangun rumah pakai Holcim masak whatever will be will be…

  2. Posted Mei 13, 2010 at 8:44 am | Permalink | Balas

    Lagu tamasya itu laguku masa kecil..
    Jika dari rumah ke Pasar besar, kota Madiun, ibu mengajak naik becak atau delman…dan sepanjang perjalanan ibu dan anak menyanyi…duhh kangen masa-masa itu.

    Wahh ibumu hebat sekali…tapi biasanya ibu atau ayah memang punya lagu favorit..
    Di rumahku, yang suka nyanyi ayah…ibu mendongeng. Jadi saya menurun ibu, suka mendongeng saat anak-anak kecil. Suamiku lebih suka nyanyi…si bungsu lumayan bidik nadanya, nurun ayahnya..kalau nurun aku mah kacau.

    Terus adik iparku lucu lagi…anaknya dinyanyikan lagu..naik-naik ke puncak gunung..tinggi-tinggi sekali…..hahaha..lagu pengantar tidur mestinya lembut..lha ini kan lagu gembira,. Tapi anak-anaknya tahu, jika sang ayah menyanyi lagu naik-naik ke puncak gunung, artinya waktu mau tidur..hahaha

  3. Posted Mei 15, 2010 at 3:14 pm | Permalink | Balas

    Lagu anak2? Saya suka lagunya Suzan (apa Susan nulisnya?) dan Ria Enes. ๐Ÿ˜€

    • Posted Mei 16, 2010 at 11:43 am | Permalink | Balas

      Ria Enez atau Enes? ๐Ÿ˜€

      kalo Susan, saya yakin Susan, kalo Suzan nanti jadi Suzanna…

      Iya lupa nulis nereka, padahal lagunya ngetop banget ya

Tinggalkan Balasan ke edratna Batalkan balasan